Hilang Arah

Menulis bukanlah perkara yang mudah
Apalagi jika kamu sudah lama tidak bersentuhan dengan proses merangkai kata
Ya, seperti yang saya lakukan saat ini
Saya hanya menuangkan apa yang ada dipikiran saya sekarang untuk dijadikan kalimat dan paragraf
Bisa diartikan, saat menulis ini saya tidak berpikir sama sekali
Hanya sekedar menumpahkan tetapi tidak memiliki tujuan untuk menjadi sebuah karya

Entah, saya sudah lupa rasanya menulis sebuah karangan yang bisa menghibur seseorang ketika membacanya
Tidak, hidup saya tidak semembosankan itu sehingga tidak ada yang bisa diceritakan
Justru hidup saya sekarang ini sedang banyak alunan yang rasanya bisa diangkat menjadi film maupun novel
Tidak cukup nampaknya jika hanya sebuah lagu
Tapi seperti yang saya katakan sebelumnya bahwa saya sudah tidak pandai menulis lagi
Cerita yang akan saya bawakan melalui tulisan rasanya tidak bisa hidup seperti sedia kala lagi
Mungkin saya harus berkawan dengan Freddie
Agar sesekali memiliki karya fenomenal serupa Bohemian Rhapsody

Entah apa yang terjadi dengan diri saya
Padahal menulis adalah kegiatan saya untuk melepas penat
Baik itu menulis jurnal, puisi, ataupun umpatan
Jangankan menulis, membaca buku saja saya sudah tidak pernah lagi
Bahkan, membaca sebuah novel terakhir hanya sampai bab satu
Padahal novel itu yang paling saya tunggu-tunggu untuk dibaca
Entah, ada apa dengan diri saya?
Ah, nampaknya percuma saja
Kamu pun pasti tidak tahu
Tatkala pemilik ruh ini pun turut pilu

Tapi tunggu, jika saya tidak mampu menulis lagi
Maka apa yang harus saya lakukan untuk menyambung hidup?
Makan? Tidak, makan pun perlu biaya
Tidur? Ah, mau sampai kapan kau besarkan badan karena sering terlelap
Lantas apa yang harus saya lakukan?

Mungkin sekarang ini saya hanya butuh jawaban
Ke mana kah perginya diri saya yang dulu?
Sibuk ke mana ruhnya bertengger?
Ah, mungkin di dunia sana cerita hidupmu lebih seru
Tapi tolong lah jangan terlalu lama engkau mendekam di sana
Dunia nyata juga masih memerlukanmu
Untuk kembali hidup seperti yang dulu