Awal 2019

Masih tidak percaya rasanya pada hari ini, di jam ini, dan di waktu ini, saya sedang berkelana di tahun 2019. Siapa sangka 2018 berjalan lebih cepat dari yang dikira. Satu minggu terasa hanya seperti satu hari. Baru rasanya kemarin saya dealing with my depression and trauma, sekarang saya sudah beraktivitas kembali seperti semula.

2019.....
Jujur, saya tidak pernah tahu kamu akan seperti apa ke depannya kepada saya. Saya sudah banyak belajar dari 2016-2018 bahwa saya kini tidak boleh banyak berekspetasi. Sulit? Iya. Orang yang mudah berimajinasi seperti saya rasanya tersiksa mengontrol pikiran untuk meminta dia stuck di satu titik dan tidak membuat cerita kemana-mana. But thanks for the past two years that I have been through, I slowly changed. 

2019.....
Sesungguhnya saya ingin mengucap syukur sebanyak-banyaknya. Entah bagaimana Tuhan bisa memutar balikan keadaan tapi satu yang saya ingin katakan kepadaNya adalah terima kasih. Pernakah saya menyangka bisa berdiri di titik ini? Tidak. Semua terjadi begitu saja tanpa ekspetasi, dugaan, bahkan perencanaan. 

2019.....
Kalau boleh saya meminta, saya ingin apa yang sudah kamu tuai di awal akan menjadi pertanda baik hingga akhir. Sebab, saya tidak ingin jatuh kembali ke lubang yang dalam dan kelam. Namun, saya ingin tenggelam bersama angan yang dapat engkau wujudkan. 

2019.....
Saya harap kamu bisa selalu memberi saya cahaya dan harapan bahwa hidup memang pantas untuk dinikmati tanpa perlu disesali. Bahwa hidup adalah sebuah harta karun yang tidak pernah menahun. Apa yang sudah berlalu biarkan lah jadi debu. Bukan, bukan debu yang usang, tapi debu pembelajaran agar ke depannya menjadi lebih matang. 

2019.....
Terima kasih sudah mengawali hidup saya dengan baik. Tunggu, sepertinya kata baik masih kurang, tapi LUAR BIASA.




Komentar